您现在的位置是:quickq加速器安卓版下载 > 时尚

Bursa Asia Menguat, Investor Sambut Baik Kesepakatan Baru China

quickq加速器安卓版下载2025-06-12 14:43:03【时尚】9人已围观

简介Warta Ekonomi, Jakarta - Mayoritas Bursa Asia kembali menguat dalam perdagangan di Rabu (11/6). Pasa quickq官方软件安卓版

Warta Ekonomi,quickq官方软件安卓版 Jakarta -

Mayoritas Bursa Asia kembali menguat dalam perdagangan di Rabu (11/6). Pasar cukup optimistis dengan kabar tercapainya kesepakatan dagang dalam negosiasi tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Kamis (12/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

Bursa Asia Menguat, Investor Sambut Baik Kesepakatan Baru China

Bursa Asia Menguat, Investor Sambut Baik Kesepakatan Baru China

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,84% ke 24.366,94.
  • CSI 300 (China): Naik 0,75% ke 3.894,63.
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,52% ke 3.402,32.
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,55% ke 38.421,19.
  • Topix (Jepang): Naik 0,09% ke 2.788,72.
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,23% ke 2.907,04.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,96% ke 786,29.

AS dan China sukses menghasilkan kesepakatan kerangka kerja, yang ditujukan untuk mengimplementasikan kesepakatan dagang yang sebelumnya telah disepakati kedua negara di Geneva, Swiss.

Bursa Asia Menguat, Investor Sambut Baik Kesepakatan Baru China

China dalam kerangka baru ini diharapkan kan melonggarkan pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan magnet. AS di sisi lain akan mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan ekspor teknologi canggih ke China.

Bursa Asia Menguat, Investor Sambut Baik Kesepakatan Baru China

Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut bahwa pihaknya tetap akan mengenakan tarif terhadap negara rivalnya itu hingga 55%. China sendiri akan mengenakan tarif sebesar 10% terhadap barang-barang dari AS.

Kesepakatan soal suplai mineral tanah jarang sukses dikantongi menyusul kesediaannya untuk memberikan akses pendidikan, khususnya bagi mahasiswa dari China di AS.

Baca Juga: Ekspansi Jaringan Berbuah Manis, MDIY Sabet Dua Gelar Retail Asia Awards

Sementara itu, Bank Dunia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan tertekan menyusul guncangan tarif dari AS. Oleh karenanya, pihaknya memutuskan untuk melakukan  pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

很赞哦!(9716)