您的当前位置:首页 > 探索 > Sentra Industri Garam di Rote Ndao Simbol Kemandirian Bangsa, Pembangunan Serap 26 Ribu Pekerja 正文
时间:2025-06-06 02:36:26 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan Kawasan quickq会员账号
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Desa Matasio, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan simbol kemandirian bangsa.
Hal tersebut disampaikan Menteri Trenggono dalam kick-off pembangunan K-SIGN Kabupaten Rote Ndao yang merupakan bagian dari upaya konkret pemerintah mewujudkan swasembada garam di 2027.
Baca Juga: KKP Lakukan Langkah Awal Konkret Bangun Kawasan Industri Garam Terintegrasi
"Kawasan ini bukan hanya pusat produksi, tetapi simbol kemandirian bangsa. Kita ingin mengakhiri ketergantungan impor garam dan mengangkat potensi lokal ke panggung nasional," ujar Menteri Trenggono pada acara yang digelar Selasa lalu, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (5/6).
Pembangunan Sentra Industri Garam Nasional akan dilakukan melalui pendekatan ekstensifikasi terpadu, yang mencakup pembangunan tambak garam modern, fasilitas gudang dan pengolahan, hingga penataan kelembagaan dan kerja sama produksi. Pembangunan ini dijadwalkan berlangsung selama dua tahun dengan tahapan kerja yang rinci dan terukur.
Program K-SIGN pun diperkirakan menyerap sekitar 26 ribu tenaga kerja, dan akan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, serta menghidupkan usaha turunan lainnya.
Tahapan pembangunan akan mencakup perencanaan dan persiapan lahan, perizinan, pembangunan infrastruktur, pembentukan kelembagaan, hingga ujicoba operasional produksi garam tahap I dan II. Selain itu, akan dibangun gudang garam nasional dan unit pengolahan untuk memperkuat rantai pasok dan nilai tambah produk.
Regulasi Pendukung
Pelaksanaan program K-SIGN diperkuat dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2025 tentang Lokasi Pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional Tahun 2025-2026, yang ditetapkan pada 2 Juni 2025.
Kawasan yang ditetapkan mencakup luas lahan sebesar 10.764 hektare, tersebar di 13 desa di tiga kecamatan, yaitu Landu Lenko, Pantai Baru, dan Rote Timur, serta wilayah perairan di Teluk Pantai Baru. Ketiga lokasi dipilih berdasarkan ketersediaan lahan potensial dan dukungan ekosistem pesisir yang mendukung proses produksi garam secara efisien dan berkelanjutan.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Ichwan Zayadi Resmi Gantikan Lulung2025-06-06 02:34
Versi Habib Bahar, 'Jokowi Kayak Banci' Itu Hanya Majas?2025-06-06 02:26
Legenda Manchester United, Wes Brown akan Hadir di Store Adidas Pacific Place2025-06-06 02:14
Gibran dan Keluarga Hadiri Acara Open House Terbatas Dengan Prabowo2025-06-06 01:46
Turbulensi Singapore Airlines, Aturan Sabuk Pengaman Akan Diperketat2025-06-06 01:28
Kapuspen Beberkan Kronologi Penyerangan OPM Terhadap Danramil Aradide2025-06-06 01:13
Anak Tersedak Baterai Koin, Apa yang Harus Dilakukan?2025-06-06 01:00
Resep Macaroni Schotel Kukus yang Simpel ala Rumahan2025-06-06 00:39
Jalani Pemeriksaan, Aiman Witjaksono Sampaikan Ini2025-06-06 00:13
Tak Cukup dengan Nyamuk Wolbachia, Ini 7 Cara untuk Cegah DBD2025-06-05 23:57
6 Teh Pembakar Lemak Perut Paling Jitu, Bukan Cuma Teh Hijau2025-06-06 02:12
908.289 Orang Mudik Naik Angkutan Umum, 2.375.580 Orang Pilih Kendaraan Pribadi2025-06-06 02:10
Jadi Perantara Korupsi, Kakak Ipar Bupati Cianjur Dicari KPK2025-06-06 01:35
Anggota Exco PSSI Johar Bisa Jadi Tersangka?2025-06-06 01:24
Pelari Meninggal Gegara Cardiac Arrest, Kenali Penyebab dan Gejalanya2025-06-06 01:22
Tukin ASN Naik 80%, Gus Halim: Segera Sampaikan Kabar Ini ke Istri2025-06-06 00:29
Nama Riza Chalid Muncul dalam Persidangan Tipikor2025-06-06 00:26
12 Korban Kecelakaan Cikampek Terindentifikasi, Berikut Hasilnya2025-06-06 00:11
Pohon Tumbang Penuhi Jalanan Ibukota2025-06-06 00:04
Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'2025-06-06 00:04