时间:2025-06-06 00:14:37 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Kecakapan bahasa Inggris Indonesia ternyata masih rendah, berada di peringk quickq ios下载
Kecakapan bahasa Inggris Indonesia ternyata masih rendah, berada di peringkat 74, dari 100 negara berdasarkan EF English Proficiency Indexedisi tahun 2020, atau indeks kecakapan Bahasa Inggris yang dikeluarkan oleh EF Education First,perusahaan pendidikan international yang fokus pada bahasa akedemisi, pertukaran budaya, dan perjalanan pendidikan.
EF EPI 2020 telah menganalisis data 2,2 juta orang bukan penutur asli bahasa Inggris dari 100 negara dan wilayah. Hasilnya, Belanda tetap menduduki posisi pertama, disusul Denmark dan Finlandia. Indonesia sendiri berada di posisi 74, bersama Bahrain dan Marocco. Posisi Indonesia ternyata kalah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Singapura yang berada di peringkat 10, Philipina di peringkat 27 dan Malaysia di peringkat 30. Baca Juga: Akselerasi Transformasi Digital di Dunia Pendidikan
Temuan lain dari laporan tersebut, di seluruh dunia, orang-orang berusia 26–30 tahun memiliki kecakapan bahasa Inggris tertinggi, namun orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun memperoleh nilai lebih baik dibandingkan orang-orang berusia 18–20 tahun—menegaskan peran universitas dan tempat bekerja dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
Christopher McCormick, EF Executive Vice President for Academic Affairsbahasa Inggris sangat penting untuk dikuasai, karena sebagai bahasa pengantar global. Bahasa Inggris terus menyatukan manusia dari berbagai negara.
“EF EPI memuat wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan dalam mengevaluasi dan memperkuat kemampuan pembelajaran bahasa bagi organisasi maupun pemerintah,” ujar Christopher dalam webinar EF English Proficiency IndexRabu, (18/11/2020) virtual Zoom.
Untuk mengukur indeks kemampuan bahasa Inggris ini, EF EPI menggunakan nilai tes dari EF Standard English Test(EF SET), tes Bahasa Inggris standar yang tersedia secara gratis dan pertama di dunia. EF SET ini telah digunakan di berbagai negara oleh ribuan sekolah, perusahaan, dan pemerintah untuk tes berskala besar.
Dan pada EF EPI 2020 juga ditemukan bahwa dampak penggunaan Bahasa Inggris dalam berjejaring tidak pernah sebesar ini. Semakin banyak orang yang bertutur dalam bahasa Inggris, maka semakin bermanfaat pula Bahasa Inggris bagi individu, bisnis, maupun negara untuk dapat mengakses sumber daya dan peluang.
Halaman BerikutnyaHalaman:
5 Cara Sederhana Hilangkan Bau Prengus pada Daging Kambing2025-06-06 00:07
Octa: Strategi Kecepatan dan Efektivitas untuk Tumbuhkan Kepercayaan2025-06-05 23:59
Prabowo Puji Konsistensi Tiongkok Bela Palestina: Sungguh Membanggakan!2025-06-05 23:57
Ramai Tren Makeup 'Plum Girl Spring' ala Hailey Bieber, Apa Itu?2025-06-05 23:51
Menkop Apresiasi Dukungan Masyarakat Terhadap Pembentukan 80 Ribu Kopdes Merah Putih2025-06-05 23:43
4 Cara Ampuh Mencegah Kanker Serviks, Tak Cuma Vaksin HPV2025-06-05 23:28
Merdeka Sejak 1978, Tuvalu Kini Akhirnya Punya ATM Pertama2025-06-05 23:06
Makna Jumat Agung: Mengenang Pengorbanan Yesus Kristus untuk Umatnya2025-06-05 21:52
Suka Ngopi di Jam Ini? Perhatikan 5 Waktu Terlarang Minum Kopi2025-06-05 21:47
RUU SDA Perlu Dibuat Lebih Matang Lagi2025-06-05 21:37
Anak Naik Kapal Pesiar Sendiri Tinggalkan Orang Tua yang Sibuk Belanja2025-06-06 00:07
Apakah Label No Pork No Lard Bisa Jamin Makanan Halal?2025-06-05 23:22
10 Bandara Terbersih di Dunia 2025, Tak Ada dari Indonesia2025-06-05 23:17
BPOM Amankan 16 Kosmetik Berbahaya, Ini Daftarnya2025-06-05 23:16
Bawa Tas Belanja Tiap Hari, Kenapa Tidak?2025-06-05 22:41
Cak Imin Mantan Menaker, Anies Yakin Cawapresnya Mampu Adu Gagasan Soal Ekonomi Saat Debat2025-06-05 22:39
RUU SDA Perlu Dibuat Lebih Matang Lagi2025-06-05 22:04
Bandara Changi Terpilih sebagai Bandara dengan Toilet Terbaik di Dunia2025-06-05 21:58
Kopdes Merah Putih Pastikan Pembangunan dan Kemajuan Ekonomi di Desa Merata2025-06-05 21:46
Minum 7 Jenis Teh Ini Saat Terkena Demam dan Batuk2025-06-05 21:37