时间:2025-06-06 10:42:50 来源:网络整理 编辑:知识
Jakarta, CNN Indonesia-- Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyatakan sektor pari quickq windows
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyatakan sektor pariwisata menjadi alat pertahanan ekonomi Indonesia di tengah kebijakan tarif imbal balik yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut Menpar Widiyanti, sektor pariwisata adalah bentuk ekspor jasa yang tidak terganggu oleh kebijakan tarif dagang baru AS.
"Ketika ekspor barang terkena tarif tinggi, kita harus melihat sektor lain yang bisa menjadi penyeimbang. Pariwisata adalah bentuk ekspor jasa yang tidak terganggu oleh kebijakan tarif dagang," jelas Widiyanti di situs resmi Kemenpar, dikutip Selasa (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Kemenpar juga mengajak para pelaku usaha pariwisata memberikan pengalaman wisata berkualitas kepada wisatawan. Dengan begitu, diharapkan dapat menarik lebih banyak pengeluaran wisman selama berwisata di Indonesia.
Widiyanti mengatakan, berdasarkan data-data sebelumnya, segmen wisatawan yang rela mengeluarkan biaya untuk pengalaman wisata berkualitas relatif memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap fluktuasi harga global.
"Kemenpar mengidentifikasi, ruang untuk pelaku usaha pariwisata Indonesia untuk mengembangkan hal ini masih terbuka luas dan Kemenpar mendukung penuh upaya ini," katanya.
Pemerintah juga mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang dari perubahan dinamika global, dengan mengintegrasikan kesiapan destinasi, produk wisata, usaha pariwisata, tenaga kerja, hingga promosi.
Pemerintah sendiri lewat Kemenpar akan terus mengembangkan desa wisata dan mendorong aktivitas ekonomi berbasis pariwisata di seluruh Indonesia.
Dia berharap langkah ini bisa membuat distribusi ekonomi di tanah air jadi lebih merata serta mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekspor manufaktur yang terkena dampak tarif dagang AS.
"Didukung upaya promosi dan pengembangan yang Pemerintah lakukan, Kemenpar optimistis upaya ini akan menjadi sumber devisa yang tinggi, memitigasi dinamika global dan menjadi ekspor jasa penyeimbang," ujar Widiyanti.
(wiw)Bikin UMKM Naik Kelas, Kemendag Luncurkan Kampanye Beli Lokal 12.122025-06-06 10:28
Mengukir Kenangan dari Atas Rel, Mudik dengan Kereta Panoramic2025-06-06 10:09
Akhir Pekan, Harga Emas Antam Terpantau Betah di Level Rp1.871.000 per Gram2025-06-06 09:58
Trump: Saya Menggunakan Perdagangan untuk Selesaikan Masalah2025-06-06 09:34
Putusan KPPU Soal PGN Jadi Preseden Buruk Bagi Bisnis BUMN2025-06-06 09:30
Studi Temukan Rutin Makan Yogurt Turunkan Risiko Kanker Kolon2025-06-06 09:27
Apa yang Terjadi Jika Minum Kopi Sebelum Makan?2025-06-06 09:10
Awas, Nyeri Perut Bagian Ini Jadi Gejala Radang Usus Buntu2025-06-06 09:06
Usai Perbaikan LADK, PSI Masih Dinyatakan Belum Lengkap dan Belum Sesuai2025-06-06 08:11
Lebaran dan Pertanyaan Sakral 'Kapan', Ini Trik Menjawabnya2025-06-06 08:00
7 Kebiasaan yang Membuat Anak Tumbuh Tinggi dan Cerdas2025-06-06 10:37
Draft RKUHAP Baru: Perbaiki Aturan Restorative Justice hingga Peran Advokat2025-06-06 09:56
FOTO: Menikmati 'Tarian' Api Lava Gunung Kilauea di Hawaii2025-06-06 09:32
Waspada! Sebagian Napi Lapas Kutacane yang Kabur Masih Berkeliaran, 14 WBP Telah Ditangkap!2025-06-06 09:15
7 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Sekolah di Jakarta2025-06-06 09:00
5 Manfaat Menakjubkan Makan Nanas dan Efek Sampingnya2025-06-06 08:56
VIDEO: Berjalan di Bawah Mekar Sakura Sepanjang Sungai Meguro Tokyo2025-06-06 08:34
VIDEO: Berjalan di Bawah Mekar Sakura Sepanjang Sungai Meguro Tokyo2025-06-06 08:22
FOTO: Ribuan Singa Laut Mejeng di Dermaga Populer California2025-06-06 08:20
5 Manfaat Menakjubkan Makan Nanas dan Efek Sampingnya2025-06-06 08:01