会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel!

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

时间:2025-06-16 16:48:27 来源:quickq加速器安卓版下载 作者:热点 阅读:458次
Warta Ekonomi,quickq怎么下载pc端 Jakarta -

Para investor minyak bersikap hati-hati menjelang pembukaan pasar berikutnya, menyusul meningkatnya risiko konflik berskala luas antara Israel dan Iran di Timur Tengah.

Kepala Ekonom Lombard Odier, Samy Chaar menyebut situasi saat ini berada dalam fase konfrontasi yang masih terkendali. Meski demikian kedua negara meluncurkan serangan baru terhadap satu sama lain, dengan janji pembalasan lebih lanjut, yang membuat pembicaraan nuklir terhenti dengan Amerika Serikat (AS).

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

Baca Juga: Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah, Airbus Beri Apresiasi Pertamina Patra Niaga

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

“Untuk saat ini, kita hanya melihat lonjakan harga minyak, volatilitas tinggi, dan kepanikan pasar, tapi belum ada tanda yang jelas bahwa kita benar-benar memasuki skenario ‘titik tidak bisa kembali’,” ujar Chaar.

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

Ketegangan ini memicu lonjakan harga minyak pada sesi perdagangan sebelumnya dan kini para investor bersiap mengamati reaksi pasar saat dibuka kembali. Hal ini menyusul sebuah laporan soal telah diserangnya sektor minyak dan gas dari Iran.

Namun Chaar menambahkan bahwa lonjakan harga minyak ini belum cukup untuk mengganggu arah kebijakan moneter global, mengingat potensi peningkatan produksi dari negara lain dapat mengimbangi gangguan pasokan dari wilayah konflik.

“Zaman ketika bank sentral menaikkan suku bunga hanya karena harga minyak naik tampaknya sudah lewat,” kata Chaar.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berlangsung, Airlangga Pantau Harga Minyak

Ia menegaskan bahwa para pembuat kebijakan lebih mungkin tetap fokus pada fundamental ekonomi dan indikator permintaan domestik, ketimbang merespons langsung pada fluktuasi harga komoditas jangka pendek.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Mahfud MD Ungkap Alasan Tak Hadiri Pelantikan Prabowo
  • 44 Laporan Gratifikasi Lebaran Masuk ke KPK, Nilainya Bikin Syok!
  • Bingung Khutbah Idul Fitri di Rumah? Ini Contekan Mudah dari Ustad Somad
  • Anies Sebut PSBB Jakarta Episode Tiga Jadi yang Terakhir, Corona Segera Tamat?
  • PKB Usulkan MPR RI Cabut Tap Nomor II/MPR/2001 untuk Pulihkan Nama Baik Gus Dur
  • Kapan IKN Mulai Aktif Jadi Ibu Kota? Ini Penjelasan Wamendagri
  • Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betleehem, Apa Makna Tema Natal 2024?
  • Link Nonton Academy of Champions Episode 2 Hari ini, Maxwell Cs Jadi Coach!
推荐内容
  • Gerindra Bantah Jokowi Turun Gunung Gegara Elektabilitas RK
  • FOTO: Kala Jemaah Ikut Senam Kebugaran di Masjid Istanbul
  • 英国大学城市规划专业排名TOP5
  • Pembantaran Dicabut, Rommy Kembali Ditahan KPK
  • Hore!! Bang Anies Akan Siapkan Halte Bagi Ojol
  • Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk saat Libur Nataru 2024/2025