Maruarar Pasang Badan: 'Gagal 3 Juta Rumah? Saya Siap Di
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan kesiapannya jika harus menerima keputusan di-reshuffle dari Presiden Prabowo Subianto, apabila gagal merealisasikan target ambisius program 3 Juta Rumah.
Pernyataan tersebut disampaikan Maruarar saat menghadiri rapat bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (19/5/2025).
“Saya diberikan target, dan saya akan kerahkan semua jurus agar bisa tercapai. Tapi kalau tidak tercapai, saya siap menerima perintah Presiden, termasuk jika harus di-reshuffle. Itu hak beliau sebagai atasan saya,” ujar Maruarar atau yang akrab disapa Ara di hadapan anggota dewan.
Baca Juga: Maruarar Andalkan GWM, Target Rumah Subsidi Naik Jadi 350 Ribu
Maruarar menegaskan bahwa dirinya hanyalah pelaksana dari visi-misi Presiden dan tidak membawa agenda pribadi selama menjabat sebagai menteri. Ia mengaku telah menyampaikan peta jalan program 3 Juta Rumah kepada DPR, namun dokumen tersebut mendapat sejumlah catatan dan kritik dari anggota dewan.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Yanuar Arif Wibowo, mengkritik belum jelasnya indikator keberhasilan dalam peta jalan yang disampaikan Maruarar. Hal serupa disampaikan oleh legislator lain, Haryanto, yang menilai angka-angka dalam paparan pemerintah masih bersifat klaim tanpa disertai rencana matang.
“Target pemerintahan sebelumnya yang hanya satu juta rumah saja belum tercapai, apalagi sekarang tiga juta. Sudah masuk bulan keenam tahun ini, tapi realisasi masih sangat rendah,” kata Haryanto.
Baca Juga: Maruarar Ajak Developer Besar ke LP Cipinang, Bahas Rumah Rakyat
Senada, Anggota Komisi V dari Fraksi PKS, Reni Astuti, mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025, baru sekitar 7 persen dari target yang terealisasi, yakni sekitar 210.596 unit rumah. Ia memperkirakan jika laju pembangunan tidak meningkat, maka capaian maksimal hanya sekitar 21 persen hingga akhir tahun.
“Artinya, Kementerian PKP harus meningkatkan kerja kerasnya, jangan hanya andalkan peta jalan tanpa langkah konkret,” tegas Reni.
Program 3 Juta Rumah merupakan salah satu prioritas utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo. Program ini bertujuan untuk mengurangi backlog perumahan nasional dan menyediakan akses hunian layak bagi masyarakat. Namun, dengan progres yang lambat dan waktu yang terus berjalan, keberhasilan program ini kini dipertaruhkan.
-
Soal Jakarta Dapat Predikat Kota Terburuk yang Jawab Bukan AniesRoyal Enfield Classic 500 Limited Edition Ridwan Kamil yang Disita KPK Rupanya Atas Nama Orang LainPuan Minta Penjelasan Soal Pengaman TNI Jaga Kejaksaan: Biar Tidak Timbulkan FitnahPuji Jokowi di Hadapan Menteri Kabinet Merah Putih, Prabowo: Bukan Karena Ada Gibran di Sebelah Saya4 Tahun BerturutDitetapkan Sebagai Tersangka TPPU, Aset Zarof Ricar akan Diblokir!Blok Migas Terlantar di Natuna Bisa Hasilkan 7.000 Barel per HariKadin Apresiasi Kapolda Banten Terkait Penegakan Hukum Premanisme dalam Dunia UsahaKenapa Berat Badan Susah Turun Padahal Sudah Olahraga? Ini AlasannyaPerjalanan Investasi Bodong yang Menyeret Crazy Rich Si Raja Voucher
下一篇:Ini Perkembangan Kasus 'Koboi Belagu' Mantan CEO Restock ID
- ·Angka Putus Sekolah Siswa SD di Jakarta Tertinggi di Indonesia, PSI: Bikin Sesak Dada
- ·Istana: Pemerintah Kaji Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Masukkan Anak Bermasalah ke Barak Militer
- ·Tips untuk Penumpang Saat Naik Pesawat: Pakai Baju Warna Merah
- ·DPR: Demokrasi yang Matang Menuntut Kritik Konstruktif, Bukan Kekerasan terhadap Media
- ·IPO Diwarnai Rumor Mau Dijual ke Coinbase, Ini Kata Circle
- ·Jepang Ajarkan Etika kepada Turis Asing Lewat Poster Anime Terkenal
- ·Wamen ESDM Yakini Produksi Perdana Lapangan Migas di Natuna Bisa Perkuat Ketahanan Energi Nasional
- ·FOTO: Berseluncur Asyik di Lintasan Skate Kolong Flyover Slipi
- ·Ketum PPP Suharso Monoarfa Dilaporkan ke Bareskrim Soal 'Amplop Kiai'
- ·Kemendiktisaintek dan Kemenkes Bentuk Komite Cegah Kekerasan PPDS, Ini 6 Tugasnya
- ·IHSG Tembus 7.100, Investor Asing Terciduk Borong 10 Saham Ini
- ·Kasus Ijazah Jokowi Kian Panas! Polda Kejar Kebenaran, 24 Saksi Sudah Diperiksa
- ·Anies Baswedan Jago Banget Ngeles, Kalau di Pengadilan Mana Bisa Berkelit Dia
- ·Menginap di Kota Liverpool, Turis Kini Harus Bayar Pajak Rp44 Ribu
- ·Ekonomi Nasional Melemah, Peran Lembaga Penjamin Simpanan Jadi Sorotan
- ·Berantas Percaloan Perekrutan Tenaga Kerja, Kemnaker Lakukan Hal Ini
- ·3 Minuman yang Bikin Tulang Kuat, Enak dan Murah Harganya
- ·Indonesia Miliki Banyak Jalur Masuk Narkoba, Ahmad Sahroni: Kolaborasi Pengawasan Wajib Ditingkatkan
- ·Sering Dilakukan Sehari
- ·Prabowo Berapi
- ·3 Sanksi Rekomendasi Komnas HAM Terhadap Polisi Terlibat Obstruction of Justice Kasus Brigadir J
- ·Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemenperin Dukung Penerapan Ekosistem Industri Berkelanjutan
- ·Orang Kaya Ramai
- ·Menkes Tegaskan Uji Klinis Vaksin TBC Bukan Jadikan Warga Indonesia Kelinci Percobaan
- ·Skrining Dexa Medica Ungkap 73% Peserta Berisiko Sakit Kronis
- ·Legal Clarification and Commitment of Our Client, JTA Investree Doha Consultancy LLC
- ·Indra Bruggman Idap Autoimun, Berat Badan Sempat Menyusut Drastis
- ·Mahasiswa Asing di AS Jadi Takut Liburan, Khawatir Dideportasi Trump
- ·Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal
- ·DPR: Demokrasi yang Matang Menuntut Kritik Konstruktif, Bukan Kekerasan terhadap Media
- ·FOTO: Ekspresi Para Bintang Olimpiade Lewat Nail Art
- ·W3RL Bentuk Nyata Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Indonesia Emas
- ·3 Daun untuk Kesehatan Jantung, Cara Alami Mencegah Kematian Dini
- ·Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Batuk karena Alergi dan Asma
- ·87 Warga Kecamatan Palmerah Terpapar Covid
- ·Legal Clarification and Commitment of Our Client, JTA Investree Doha Consultancy LLC