会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 AS Desak Vietnam Lepas dari Teknologi China!

AS Desak Vietnam Lepas dari Teknologi China

时间:2025-06-17 05:49:54 来源:quickq加速器安卓版下载 作者:知识 阅读:647次
Warta Ekonomi,quickq加速器下载 Jakarta -

Amerika Serikat menekan Vietnam untuk mengurangi penggunaan teknologi asal China dalam produk elektronik yang dirakit dan diekspor ke AS. Desakan ini mencuat di tengah negosiasi tarif baru, dengan ancaman bea masuk hingga 46% yang berpotensi memukul sektor ekspor utama Vietnam.

Mengutip dari The Economic Times, perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Samsung, Meta, dan Google banyak memproduksi perangkat di Vietnam. Namun, banyak produk rakitan Vietnam masih mengandalkan komponen dari China.

AS Desak Vietnam Lepas dari Teknologi China

AS Desak Vietnam Lepas dari Teknologi China

Pemerintah AS menilai ketergantungan ini menghambat strategi pemisahan rantai pasok teknologi dari China atau decoupling, yang selama ini menjadi fokus kebijakan industrinya. Sebagai respons, Vietnam menggelar serangkaian pertemuan dengan pelaku industri lokal guna mendorong substitusi impor komponen teknologi.

AS Desak Vietnam Lepas dari Teknologi China

Baca Juga: Putaran Baru Negosiasi Perang Dagang AS-China Digelar di London

AS Desak Vietnam Lepas dari Teknologi China

Meski demikian, pelaku industri mengungkapkan bahwa penggantian komponen tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena keterbatasan teknologi serta kapasitas produksi dalam negeri yang belum memadai.

Amerika Serikat menetapkan batas waktu hingga 8 Juli 2025 bagi Vietnam untuk menyepakati permintaan tersebut. Meski negosiasi terakhir dikabarkan menunjukkan kemajuan, persoalan ketergantungan terhadap teknologi China masih belum terselesaikan.

Selain itu, Washington juga mendesak Hanoi untuk menindak praktik penyalahgunaan label “Made in Vietnam” pada produk asal China guna menghindari pengenaan tarif tambahan.

Baca Juga: Negara Tetangga Macam Vietnam Panen Investasi Asing, Indonesia Jadi Sapi Ompong! Ini Biang Keladinya

Pakar rantai pasok global, Carlo Chiandone, menilai bahwa Vietnam masih tertinggal jauh dari China dalam hal skala dan efisiensi industri. Ia memperingatkan bahwa perubahan drastis bisa mengganggu hubungan ekonomi dan diplomatik Vietnam dengan China, yang selama ini juga merupakan investor utama.

"Vietnam tertinggal sekitar 15–20 tahun dari China dalam membangun rantai pasok yang canggih dan luas, tapi perkembangannya cepat, terutama di sektor-sektor seperti tekstil dan elektronik," ujar Carlo, dikutip Senin (16/6/2025).

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Selasar Gedung BEI Runtuh, Anies Akan Cek Seluruh Gedung di Jakarta
  • Tuntas, MK Tolak Permohonan PHPU Pilpres 2024 Ganjar
  • Stunting dan Penyakit Tak Menular Jadi Fokus Jokowi, 330 Ribu Orang Meninggal karena Stroke
  • 10 Pesawat Penumpang Tercepat yang Pernah Ada di Dunia
  • Perang Nuklir Depan Mata, Iran Mau Keluar dari Traktat Non
  • Dukung Ketahanan Pangan dan Swasembada, Polri Bersama Kementan Teken MoU
  • Airlangga Serahkan Initial Memorandum, Indonesia Selangkah Lagi Jadi Anggota OECD
  • Tegas! Pemerintah Sebut Tak Ada Larangan Warung Madura Beroperasi 24 Jam
推荐内容
  • Jadi Tersangka Pemotongan Insentif ASN, Gus Muhdlor Terancam 20 Tahun Penjara!
  • Zumi Zola Bakal Beri Kesaksian pada Rabu
  • Kota Ini Kenakan Denda Rp13 Juta bagi Turis yang Buang Air di Laut
  • Airlangga Serahkan Initial Memorandum, Indonesia Selangkah Lagi Jadi Anggota OECD
  • Nusa Finance Gandeng Lisk, Dorong Anak Muda Berinvestasi Aset Kripto lewat Teknologi Web3
  • Kota Ini Kenakan Denda Rp13 Juta bagi Turis yang Buang Air di Laut